Persahabatan Burung dan Ikan

Setiap mahluk pasti punya kelebihan dan kekurangan, hal itu akan menimbulkan banyak perbedaan. Dan perbedaan itulah yang membuat kita saling membutuhkan satu dengan lainnya. Dari rasa saling membutuhkan itu akan timbul sebuat rasa kasih, persahabatan, dan indahnya bekerja sama.


Disebuah tepian danau, tinggal seekor ikan dan burung yang saling bersahabat. Meskipun mereka berbeda jenis namun tak menghalangi mereka untuk saling bersahabat. Dan karena persahabatan itulah mereka bisa saling membantu.

Persahabatan mereka bermula ketika ikan sedang beristirahat di pinggiran sungai. Ia memandangi biji-bijian di pohon tepat di atasnya. “Kelihatannya biji-bijian itu enak dimakan” kata ikan dalam hati.Ia lalu berusaha meloncat setinggi-tingginya untuk meraih biji itu. Berkali-kali ia meloncat, namun tidak berhasil mencapai biji-bijian itu. Ia hanya bisa memandangi biji-bijian itu.

Saat sedang memandangi biji-bijian itu, perhatiannya teralihkan oleh seekor burung yang berterbangan ke sana-kemari.“Tuhan, kenapa Engkau tidak memberiku sayap untuk terbang agar aku bisa meraih biji-bijian itu?” Kata si ikan dalam hati.

Pada saat bersamaan, Seekor burung terbang ke tepian danau. Lalu burung itu hinggap di salah satu dahan pohon di pinggir danau untuk beristirahat. Saat itu ia melihat ke air. Di dasar danau itu ia melihat banyak sekali cacing bergeliatan.
“Kelihatannya cacing-cacing itu enak dimakan.” Kata burung dalam hati.
Ia lalu berusaha masuk ke dalam air untuk menyelam dan menangkap cacing-cacing itu. Namun, ia tidak berhasil karena ia tidak bisa berenang. Ia lalu hanya bisa memandangi cacing itu dari atas pohon.

Saat sedang memandangi cacing-cacing di dalam air, perhatiannya teralihkan pada ikan yang sedang berenang di dalam air. “Tuhan, kenapa Engkau tidak memberiku ekor dan sirip untuk berenang agar aku bisa meraih cacing-cacing dalam air itu?” kata si burung dalam hati.

Berkali-kali si ikan melihat burung menyelam ke air untuk mendapatkan cacing. Demikian pun si burung berkali-kali melihat ikan meloncat-loncat untuk mendapatkan biji-bijian. Akhirnya ikan dan burung saling tahu kesulitan masing-masing. Lalu mereka berkenalan.

“Hei ikan, apakah kau menginginkan biji-bijian ini? kata burung.
“Benar, tapi aku tidak punya sayap sepertimu sehingga tidak bisa terbang mendapatkan biji-bijian itu.” jawab si ikan.
“Aku juga menginginkan cacing di dasar sungai, tapi aku idak punya sirip sepertimu sehingga tidak bisa mendapatkan cacing-cacing itu.” balas si burung.
“Gimana jika kau membantuku mengambil biji-bijian itu dan aku akan membantumu mendapatkan cacing-cacing di dasar sungai.” Ajak si ikan.
“Wow ide bagus, aku setuju.” Sahut si burung.
Akhirnya ikan dan burung menjadi sahabat dan saling membantu.

0 komentar:

Gantungan Pintu Kodok

Di Kreasi kali ini kamu bisa membuat hiasan pintu kodok.
Bahan yang digunakan bisa dari kertas karton warna, atau kain felt, atau bisa juga dari spon hati. Kamu cari bahan yang paling mudah kamu temukan. Dan alat yang kamu perlukan adalah lem dan gunting.

Setelah alat dan bahan siap, kamu bisa mulai menjiplak pola yang bunda berikan (minta tolong pada kakak, ibu atau ayah untuk mengeprint kalau kamu susah menggambarnya)

Lihat Polanya di sini

Setelah itu potong semua pola, dan mulai tempelkan.
Ikuti petunjuk di bawah ini ya.
Mudah bukan.... Untuk tulisanya bisa kamu buat sesuka kamu...
Selamat Mencoba...

0 komentar:

Menggambar Sapi

Kali ini bunda akan mengajarkan kamu untuk menggambar Sapi...
Kamu coba ikuti cara menggambar di bawah ini ya... kalau belum bisa bagus dan rapi, jangan putus asa, dan jangan berhenti untuk mencoba.

0 komentar:

Mengapa Langit Berwarna Biru saat Siang dan Kemerahan saat Sore


Kamu pasti sering memperhatikan warna langit yang berubah-ubah. Terkadang langit berwarna biru cerah pada siang hari dan berwarna oranye atau kemerahan pada sore hari. Mungkin kamu juga sering bertanya pada teman atau orang di sekitar kamu, Nah sekarang Bunda akan coba jelaskan kenapa langit bisa berwarna dan berubah-ubah warnanya...

Cahaya matahari sebenarnya terdiri dari warna-warna pelangi yakni merah, kuning, hijau, biru, jingga, ungu. Semua warna cahaya itu bila bergabung jadi satu akan menjadi warna putih.

Dalam perjalanannya ke bumi, cahaya matahari itu akan melewati atmosfer. Saat melewati atmosfer itulah cahaya putih matahari terurai. Dan kita hanya melihat warna yang tersisa saja, warna itulah yang kita lihat sebagai warna langit.



0 komentar:

Kisah Semut dan Merpati

Anakku, ingatlah selalu bahwa kebaikan akan mendapatkan balasan kebaikan pula. Karena itu dalam hidup di dunia ini kita harus senantiasa saling menolong. Mungkin hari ini orang lain yang butuh pertolongan. Di waktu lain mungkin kita butuh pertolongan. Dan saat kamu butuh pertolongan, kamu ingin ditolong juga kan..
Dari cerita semut dan merpati ini semoga kamu bisa belajar arti pentingnya saling menolong.


Pada suatu hari yang cerah, seperti biasa semut berjalan dengan riang untuk mencari makan. Namun dia tidak menyadari kalau dia sedang berjalan di tepi sungai yang licin. Karena kurang berhati-hati, si semut pun tergelincir dan jatuh ke dalam sungai.
"TOlooong.. tolong.." teriak semut dengan panik. Tubuhnya timbul tenggelam terseret air sungai.

Saat itu ada seekor merpati yang kebetulan sedang terbang melintasi sungai itu dan melihat si semut yang hampir tenggelam. Sang merpati ingin menolong semut, tapi merpati tidak dapat berenang. Akhirnya merpati menjatuhkan daun ke dekat si semut. dan berharap agar daun itu bisa menjadi perahu buat semut untuk sampai ketepian.

Saat melihat daun itu semut sangat senang, dia segera naik ke atas daun dan berusaha mencapai tepian sungai.Dengan usaha yang sangat keras, akhirnya semut mencapai tepi sungai dan dapat selamat.
Dalam hati semut berkata "Terimakasih merpati, aku tak akan melupakan kebaikanmu untuk menolongku.

Beberapa hari kemudian, semut melihat seorang pemburu yang mengendap-endap di tepi sungai. Pemburu itu membawa senapan panjang, dan terlihat sedang mengintai seekor merpati. Dan semut pun melihat itu, dan dia segera berlari menuju pemburu itu dan menggigit kaki si pemburu. Pemburu itu kesakitan dan terkejut, dan tembakanya pun meleset sehingga burung merpati bisa terbang menyelamatkan diri

0 komentar:

Doa Akan Belajar


Lagu ini semoga bisa membantu kamu untuk lebih mudah dalam menghafal doa akan belajar. Dan teruslah belajar mencari ilmu yang berguna untuk bekal hidup kamu.

0 komentar:

Mengapa Apel Menjadi Kecoklatan

Mungkin kamu sering kali merasa heran bila mengupas apel, saat dikupas daging apel itu berwarna putih bersih, Tapi setelah kamu tinggalkan beberapa saat apel itu berubah warna kecoklatan walaupun apel itu tak busuk.
Mengapa apel yang sudah di kupas kalau dibiarkan saja bisa berubah menjadi kecoklatan?
Ini jawabannya..

Yang menyebabkan perubahan warna pada apel itu adalah zat catethol (baca: katekol). Zat itu dapat diubah oleh enzim yang disebut polipenol oksidase menjadi zat quinon yang berwarna coklat, Terutama bila ada oksigen di udara. Itulah sebabnya mengapa daging apel bisa berubah warna

Daging apel yang banyak mengandung catechol terjadi kontak dengan udara. Sebelum apel dikupas atau digigit, apel terlindungi oleh kulitnya

Selain catechol ada pula zat-zat lain yang menimbulkan warna coklat seperti tirosin, dihidroksipenilanin, kafeat, khlorogenat, galat, plorogucinol, dan masih banyak lagi.

Zat-zat tersebut termasuk golongan polipenol dan banyak terdapat pada buah apel, pisang, jambu biji, salak, pir, anggur, beri, kentang dan lain-lainya

Nah sekarang kamu tahu kan kenapa buah-buahan itu bisa berubah warna

0 komentar:

Membuat Kodok

Kali ini Bunda akan ajarkan kamu berkreasi...
Kita akan membuat kodok, jangan kuatir ini mudah kok bahannya pun mudah ditemukan, dan kamu pasti bisa membuatnya. Yang kamu perlukan adalah kertas warna atau kertas lipat cari yang warna Hijau, Putih, Hitam Merah. Kamu juga perlu gunting dan lem kertas juga spidol atau pensil.

1. Setelah semua bahan kamu temukan,
2. Kamu buat lingkaran yang besar di kertas warna hijau, 2 lingkaran kecil di kertas warna putih, dan 2 lingkaran yang lebih kecil lagi pada kertas hitam, persegi panjang dengan ujung bulat pada warna merah. Lalu kamu potong.

3. Selanjutnya kamu tempelkan lingkaran hitam pada lingkaran putih, ini akan menjadi mata kodok
4. Tempekan mata kodok pada kepala kodok yang kamu buat dengan lingkaran hijau tadi
5. Buat garis lengkung pada kepala kodok untuk membuat mulutnya
6. Tempelkan lidah dari kertas merah tepat di bawah garis mulut, jangan lupa menggulung sedikit lidahnya
7. Dan kodok buatan kamu sudah jadi... Mudah bukan.


0 komentar:

Kisah Semut dan Kepompong

Dari cerita ini Bunda harap kamu dapat belajar menghargai orang lain. Tak perduli orang itu miskin atau tidak pintar. Tetap saja kamu tidak boleh meremehkan dan menghina mereka. Karena belum tentu kamu lebih baik dari mereka. Jadi belajarlah untuk menghargai orang lain.

Pada siang yang cerah, seekor anak semut sedang asik berjalan-jalan di atas pohon. Dengan riang dia berlarian di ranting. Saat dia sedang asik berlari, si semut melihat kepompong. Semut kecil tak pernah melihat kepompong sebelumnya. Dia memperhatikan kepompong yang hanya berdiam saja dan hanya sekali-kali bergerak, semutpun mendekatinya dan kembali memperhatikan kepompong
"Sungguh kasihan kamu ini" kata si semut dengan nada menghina.
"Nasibmu malang sekali, lihatlah aku bisa berlarian kesana kemari sesuka hatiku. Sedangkan kamu terpenjara dalam kulitmu itu dan hanya bisa menggerakkan sedikit tubuhmu" kata semut kembali menghina
Sebenarnya kepompong mendengar semua ejekan dan hinaan si semut, tapi dia hanya diam dan tak menjawab. 

Beberapa hari kemudian si semut kembali bermain di tempat kepompong, dia terkejut saat melihat kepompong itu sudah kosong dan hanya menyisakan cangkang kosong. Si semut pun bertanya-tanya dalam hati, apa yang terjadi pada kepompong itu. 

Tiba-tiba si semut merasakan hembusan angin dari belakangnya. Semut pun menoleh, dan dia melihat kupu-kupu yang sangat cantik berdiri di belakangnya.
"Hai semut, Lihatlah diriku..." Sapa kupu-kupu. Semut merasa heran, karena dia merasa tak pernah mengenal kupu-kupu cantik itu.
"Aku adalah kepompong yang beberapa hari lalu pernah kau hina.. Saat itu aku masih ada di dalam kepompong. Sekarang kau boleh menyombongkan diri bahwa kau bisa berlari cepat dan memanjat tinggi. Tapi mungkin aku tidak akan mendengar, karena aku akan terbang tinggi dan bermain bersama hembusan angin”.
Dan kupu-kupu itu segera terbang meninggalkan si semut

0 komentar:

Gagak Dan Kendi

Anakku... bunda ingin memberikan satu rahasia agar kamu bisa berhasil dalam hidup kamu nanti. Rahasianya adalah "Ilmu, Sabar dan Tekun" latihlah ketiga hal ini sedari kamu kecil... karena ketiganya bisa menjadi jalan keluar bila kamu menemui rintangan dalam hidupmu

Pada saat musim kemarau yang panjang, kekeringan terjadi di mana-mana. Sungai dan danau pun mulai mengering. Saat itu semua hewan dan burung-burung sangat sulit untuk mendapatkan air, termasuk juga si burung gagak.

Maka pergilah si burung gagak untuk mencari minum. Terbang kian kemari hingga akhirnya dia menemukan sebuah kendi " Ah aku melihat sebuah kendi.." Si gagak langsung menghampiri kendi itu. Burung gagak melihat ada sedikit air dalam kendi itu, dia pun merasa sangat gembira.

Namun leher kendi itu kecil, paruhnya tak dapat mencapai air dalam kendi itu. Bagaimanapun dia berusaha dan mencoba meminumnya tetap saja paruhnya tak dapat memasuki leher kendi itu.

Burung gagak hampir putus asa dan merasa akan mati kehausan. Dia terdiam dan berpikir sejenak. Tak lama kemudian sebuah ide muncul di kepalanya " Bagaimana kalau aku masukkan kerikil ke dalam kendi itu"
Dia lalu mengambil kerikil di samping kendi, dia pun melihat permukaan air itu sedikit naik. Dengan tekun dan sabar dia kembali memasukkan kerikil satu demi satu ke dalam kendi.
Hingga akhirnya air itu dapat dicapai oleh paruh si gagak, dan diapun bisa minum.

0 komentar:

Doa Bangun Tidur

"Alhamdulillahillazi Ahyana Ba'dama Amatana Wailaihin Nusyur" 

2 komentar:

Doa akan Tidur



"Bismika Allohumma Ahya Wa Bismika Amuut"

0 komentar:

Allah Tuhanku Islam Agamaku

Siapakah Tuhanmu?, 
Apa Agamamu?,
Siapakah Nabimu? 
Apa Kitabmu?
Tuhanku adalah Allah
Agamaku Islam
Nabiku Nabi Muhammad
Kitabku Alquran
Ya.. Ya.. Ya..
Allah Tuhanku
ya.. ya.. ya..
Muhammad Nabiku
ya.. ya..ya..
Islam Agamaku
ya.. ya.. ya..
Alquran kitabku

0 komentar:

Mari Makan

Nasi sayur dan ikan
Telur serta minuman
Terhidang lezat di atas meja
Aku siap menyantapnya
Terima kasih, terima kasih wahai Allah
Rezeki ini semoga bermanfaat bagi diriku

0 komentar:

Bagaimana Pelangi Terbentuk




Sekarang Aku Tahu, Pelangi adalah lengkungan cahaya warna-warni yang terbentuk karena pantulan cahaya yang dibiaskan oleh tetesan air. Aku bisa melihatnya saat terdapat matahari di belakangku dan aku melihat hujan.Cahaya matahari itu dibengkokkan sedemikian rupa sehingga membentuk warna-warna yang ada pada cahaya tersebut terpisah-pisah. Tiap warna dibelokkan pada sudut yang berbeda, dan warna merah adalah warna yang paling terakhir dibengkokkan, sedangkan ungu adalah yang paling pertama. Pelangi memiliki 7 warna yaitu merah, kuning, hijau,jingga dan ungu. Dari ketujuh warna itu warna merah lah yang paling terang dan semakin meredup di warna yang terakhir

0 komentar:

Kodok dan Sapi

Anakku, salah satu sifat buruk yang harus kamu hilangkan dari diri kamu adalah SOMBONG. Kenapa? Karena kesombongan hanya akan menjauhkan kamu dari teman-temanmu. Dan pada akhirnya kesombongan itu akan merugikan diri kamu sendiri. Contohnya si Gembul pada cerita Kodok dan sapi ini... Kamu baca ya...


Alkisah di suatu tempat di negeri yang sangat subur. Disebuah padang rumput yang sangat luas, Terdapat sebuah kolam yang dihuni oleh puluhan keluarga kodok. Disana juga banyak anak-anak kodok yang hidup dengan rukun. Diantara anak-anak kodok itu ada satu anak kodok yang paling besar dan kuat, namanya si Gembul. Tapi karena kelebihannya itu si Gembul jadi sombong, dia merasa dialah yang paling kuat di danau itu

Pada suatu pagi, Gembul sedang bermain dan berlompat-lompatan di padang rumput. Saat itu kebetulan seekor anak sapi juga sedang bermain di sana. Sesekali, anak sapi itu itu mendekati ibunya untuk meminum susu. Anak sapi itu gembira sekali, dia berlari-lari sambil sesekali memakan rumput yang segar. Secara tidak sengaja, lidah anak sapi yang dijulurkan terkena tubuh si Gembul.

"Huh, berani sekali makhluk ini menggangguku," kata Gembul dengan sangat marah sambil melompat menjauhi anak sapi itu. Sebenarnya anak sapi itu  tidak berniat untuk mengganggu Gembul. Kebetulan saja gerakan mereka searah sehingga menyebabkan Gembul merasa cemas dan melompat dengan segera untuk menyelamatkan diri.

Sambil terengah-engah, Gembul sampai di tepi kolam. Melihat Gembul yang ketakutan dan kelelahan, kawan-kawannya jadi heran. "Hai Gembul, kenapa kamu terlihat ketakutan” Tanya teman-temannya.

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya cemas saja. Lihatlah di tengah padang rumput itu. Aku tidak tahu makhluk apa itu, tetapi makhluk itu sangat sombong. Makhluk itu hendak menelan aku." Kata Gembul.

Ibunya yang baru tiba di situ menjelaskan. " Makhluk itu anak sapi. Dan anak sapi itu tidak jahat. Mereka hanya memakan rumput. Dan memang biasa dilepaskan di padang rumput ini setiap pagi." jelas ibu Gembul

 "Tidak jahat? Kenapa ibu bilang seperti itu? Gembul hampir-hampir ditelannya tadi," kata Gembul. "Ah, tidak mungkin. sapi tidak makan katak atau ikan tetapi hanya rumput." Tegas ibunya lagi.
"Saya tidak percaya sama ibu. Tadi, Gembul dikejar dan hampir ditendang oleh sapi itu." Protes Gembul.  
"Wahai Teman-teman, aku sebenarnya bisa melawannya dengan mengembungkan diriku," Kata Gembul dengan sombong.
" Lawan saja Mbul! Kamu tentu menang," teriak anak-anak kodok beramai-ramai.

"Sudahlah Gembul. Kamu tidak mungkin mampu menandingi sapi itu. Perbuatan kamu berbahaya. Hentikan!" kata Ibu Gembul berulang kali, tetapi Gembul tidak mempedulikan nasehat Ibunya. Gembul terus mengembungkan badannya, karena dorongan dari teman-temannya. Sebenarnya, mereka sengaja hendak memberi pelajaran pada Gembul yang sombong itu.

"Sedikit lagi Gembul. Teruskan!" Begitulah yang diteriakkan oleh kawan-kawan Gembul. Setelah perut Gembul menggembung dengan sangat besar, tiba-tiba Gembul merasa lemas. Perutnya sangat sangat sakit dan perlahan-lahan dikempiskannya. Melihat keadaan anaknya yang lemas, Ibu Gembul pun menolong.

Syukurlah Gembul tidak apa-apa. Dia sembuh seperti sedia kala tetapi sikapnya telah banyak berubah. Dia malu dan kesal dengan sikapnya yang sombong.

0 komentar:

Menggambar Anak Ayam

Anak ayam, gambar yang sangat mudah..
Kamu cuma perlu menggambar dua lingkaran dan segitiga serta beberapa garis untuk kaki dan sayapnya
Kamu coba ya.. Dan jangan lupa diwarnai setelah selesai.

0 komentar:

Menggambar Gajah

Kamu tahu gajah kan?
Hewan yang besar dengan hidung panjang dan telinga yang sangat lebar
Hidung gajah yang panjang itu disebut belalai
Fungsi belalai gajah selain untuk bernafas, juga berfungsi seperti tangan untuk membantu gajah memasukkan makanan ke dalam mulut. Selain itu juga berfungsi untuk minum sama seperti sedotan yang ada di tempat minum kamu.
Nah sekarang mari kita belajar menggambar GAJAH.. Jangan bilang susah dan tak bisa, tapi cobalah dan gambar hingga selesai
Tidak susah bukan...

0 komentar:

Membuat Wajah

Saat menggambar orang biasanya yang paling susah adalah membuat bagian kepala..
Tapi itu akan menjadi mudah kalau kamu coba cara menggambar ini.
Lain waktu Bunda akan memberikan bentuk-bentuk kepala dan wajah yang lain.
Selamat mencoba, dan ingat kalau hasil gambar kamu belum bagus, jangan putus asa, cobalah lagi dan lagi... Karena itulah cara belajar menggambar.

1 komentar:

Menggambar Orang 1

Ini adalah cara menggambar orang paling mudah yang Bunda temukan..
Buat kamu yang masih belum bisa membuat lingkaran atau garis yang lurus tak apa...
Selesaikan dan jangan putus asa
Dan buat kamu yang sudah bisa membuat garis dan lingkaran dengan rapih, kamu bisa membuat kreasi orang yang bergerak atau bermain sesuai imajinasi kamu.
Setelah selesai akan lebih indah kalau kamu mewarnainya...

0 komentar:

Kisah Singa dan Tikus

Anakku.. banyak-banyaklah kamu berbuat kebaikan, karena sesuatu yang baik akan mendapatkan balasan yang baik pula. Kali ini bunda akan bercerita tentang 'Singa dan Tikus', karena sebuah kebaikan yang dilakukan si Singa pada akhirnya singa mendapat pertolongan disaat dia kesusahan. Bunda sangat berharap setelah kamu mendengar cerita ini kamu akan lebih sering berbuat baik dan saling tolong menolong.

Dahulu kala di sebuah hutan yang rindang tinggalah seekor singa yang gagah dan sangat kuat. Suatu siang sang Singa sedang bersantai dan tertidur dengan kepalanya yang besar bersandar pada telapak kakinya. Saat itu ada seekor tikus kecil yang tidak sengaja berjalan di dekatnya, dan setelah tikus itu sadar bahwa dia berjalan di depan seekor singa yang tertidur, sang Tikus menjadi ketakutan dan berlari dengan cepat, tetapi karena ketakutan, sang Tikus malah berlari di atas hidung sang Singa yang sedang tidur. Sang Singa pun terbangun dan dengan sangat marah menangkap si tikus kecil itu dengan cakarnya yang besar.
 "Ampun.. Ampun.. Ampuni saya!" kata sang Tikus. "Tolong lepaskan saya dan suatu saat nanti saya akan membalas kebaikanmu." kata si Tikus dengan gemetar ketakutan.
Sang Singa pun tertawa karena merasa lucu saat berpikir kalau seekor tikus yang kecil dapat menolongnya. Tetapi dengan baik hati, akhirnya singa itu melepaskan si tikus kecil.
Di lain hari, saat sang Singa sedang mencari makan di dalam hutan, sang Singa tertangkap oleh jaring pemburu. Karena tidak dapat membebaskan diri, sang Singa mengaum dengan marah ke seluruh hutan. Saat itu si Tikus yang pernah dilepasnya mendengarkan auman itu dan dengan cepat menuju ke arah dimana sang Singa terjerat jaring. Si Tikus pun menemukan sang Singa yang meronta-ronta berusaha membebaskan diri dari jaring pemburu. Si Tikus lalu berlari ke tali besar yang menahan jala tersebut, dia lalu menggigit tali tersebut sampai putus hingga akhirnya sang Singa dapat terbebas.
"Kamu tertawa ketika saya berkata akan membalas perbuatan baikmu," kata si Tikus. "Sekarang kamu lihat bahwa walaupun kecil, seekor tikus dapat juga menolong seekor singa."
Dan setelah kejadian itu singa dan tikus akhirnya berteman baik

0 komentar:

Anjing dan Bayangannya

Anakku, bacalah cerita ini dan belajarlah untuk mensyukuri apa yang kamu punya. Belajarlah untuk tidak serakah dan menginginkan sesuatu yang bukan milikmu. Apa yang kamu punya, itulah harta terindah yang diberikan Allah untukmu, jaga, rawat dan manfaatkan itu dengan baik.

Dahulu kala ada seekor anjing yang memiliki sifat serakah. Suatu hari anjing itu diberi sebuah tulang oleh seseorang, anjing itu sangat senang dan segera berlari-lari pulang ke rumahnya secepat mungkin dengan hati riang. Namun ketika dia melewati sebuah jembatan yang sangat kecil, dia menunduk ke bawah dan melihat bayangan dirinya terpantul dari air di bawah jembatan itu. Anjing serakah itu mengira dia melihat anjing lain membawa tulang yang lebih besar dari miliknya. Dan karena sifat serakahnya, anjing itu ingin merebut tulang yang ada dalam bayangannya itu. Tanpa berpikir anjing itu menjatuhkan tulang yang digigitnya dan segera melompat ke air untuk merebut tulang dalam bayangan dirinya. Saat menyadari kalau tulang yang dia inginkan itu hanya bayangan anjing itupun dengan susah payah berenang menuju ketepi sungai. Saat dia selamat di tepi sungai, dia hanya bisa merenung dan bersedih karena tulang yang tadi dimilikinya kini hilang. dan dia hanya bisa menyesali apa yang terjadi dan menyadari kebodohan dirinya.

Bila saja anjing itu mau berhenti untuk berpikir sebentar pasti dia akan tahu bahwa itu hanyalah bayangannya dan dia tidak akan kehilangan tulang yang telah dimilikinya. Tetapi anjing itu tidak berpikir apa-apa karena dia hanya menuruti keserakahannya saja.

0 komentar:

Kisah Anak Penggembala dan Srigala

dari cerita ini bunda harap kamu mengerti akan pentingnya sebuah kejujuran, Dengan sikap dan perkataan jujur, kamu bisa mendapatkan teman dan sahabat yang akan selalu bersedia menolong kamu. Dengan kejujuran, kamu bisa membuat orang lain percaya padamu. Dan kepercayaan itulah yang bisa menjadi bekal untuk kamu menjalani hidupmu. Ingat jangan menghancurkan kepercayaan orang padamu dengan sebuah kebohongan. karena kamu pasti akan sangat menyesal saat orang lain tak lagi percaya padamu... Maka Jujurlah...

Dahulu kala ada seorang anak penggembala, dia sangat rajin dan pekerja keras. Tiap pagi dia menggiring domba-dombanya ke padang rumput di pinggir hutan untuk mencari makan, dan membawanya pulang saat menjelang senja. Suatu hari seperti biasa anak penggembala mengajak dombanya ke padang rumput  Karena mulai merasa bosan, dia selalu menghibur dirinya sendiri dengan cara bermain-main dengan anjingnya dan memainkan serulingnya.

Suatu hari ketika dia menggembalakan dombanya di dekat hutan, dia mulai berpikir apa yang harus dilakukannya apabila dia melihat serigala, dia merasa terhibur dengan memikirkan berbagai macam rencana.

Ayahnya pernah berkata bahwa apabila dia melihat serigala menyerang kawanan dombanya, dia harus berteriak memanggil bantuan, dan orang-orang sekampung akan datang membantunya. Anak gembala itu berpikir pasti akan lucu dan seru bila dia pura-pura melihat serigala dan berteriak memanggil orang sekampungnya datang untuk menolongnya. Anak gembala itupun mulai berpura-pura melihat serigala, dia berlari dan berteriak sekeras-kerasnya "Serigalaa... serigala..!!"

Seperti dugaanya orang-orang kampung yang mendengarnya segera meninggalkan ladang dan berlarian kearah anak penggembala untuk menolongnya. Tetapi mereka hanya menemukan anak penggembala yang tertawa terpingkal-pingkal karena telah berhasil membohongi orang kampung.

Beberapa hari kemudian, anak gembala itu kembali berteriak, "Serigala! serigala!", kembali orang-orang kampung yang berlari datang untuk menolongnya, dan hanya menemukan anak gembala yang tertawa terpingkal-pingkal lagi.

Pada suatu sore ketika matahari mulai terbenam, seekor serigala benar-benar datang dan menyambar domba yang digembalakan oleh anak gembala itu.

Dalam ketakutannya, anak gembala itu berlari ke arah kampung dan berteriak, "Serigala! serigala!" Tetapi walaupun orang-orang sekampung mendengarnya berteriak, mereka tidak datang untuk membantunya. "Dia tidak akan bisa menipu kita lagi," kata mereka.

Serigala itu akhirnya berhasil menerkam dan memakan banyak domba yang digembalakan oleh sang anak gembala, lalu srigala itu berlari masuk ke dalam hutan kembali.

Yang tertinggal hanya si anak gembala yang menangis sendiri menyesali kebohonganya yang lalu, namun walaupun dia menyesal dan menangis, tetap saja domba-dombanya tak akan kembali lagi.

0 komentar: