Kodok dan Sapi

Anakku, salah satu sifat buruk yang harus kamu hilangkan dari diri kamu adalah SOMBONG. Kenapa? Karena kesombongan hanya akan menjauhkan kamu dari teman-temanmu. Dan pada akhirnya kesombongan itu akan merugikan diri kamu sendiri. Contohnya si Gembul pada cerita Kodok dan sapi ini... Kamu baca ya...


Alkisah di suatu tempat di negeri yang sangat subur. Disebuah padang rumput yang sangat luas, Terdapat sebuah kolam yang dihuni oleh puluhan keluarga kodok. Disana juga banyak anak-anak kodok yang hidup dengan rukun. Diantara anak-anak kodok itu ada satu anak kodok yang paling besar dan kuat, namanya si Gembul. Tapi karena kelebihannya itu si Gembul jadi sombong, dia merasa dialah yang paling kuat di danau itu

Pada suatu pagi, Gembul sedang bermain dan berlompat-lompatan di padang rumput. Saat itu kebetulan seekor anak sapi juga sedang bermain di sana. Sesekali, anak sapi itu itu mendekati ibunya untuk meminum susu. Anak sapi itu gembira sekali, dia berlari-lari sambil sesekali memakan rumput yang segar. Secara tidak sengaja, lidah anak sapi yang dijulurkan terkena tubuh si Gembul.

"Huh, berani sekali makhluk ini menggangguku," kata Gembul dengan sangat marah sambil melompat menjauhi anak sapi itu. Sebenarnya anak sapi itu  tidak berniat untuk mengganggu Gembul. Kebetulan saja gerakan mereka searah sehingga menyebabkan Gembul merasa cemas dan melompat dengan segera untuk menyelamatkan diri.

Sambil terengah-engah, Gembul sampai di tepi kolam. Melihat Gembul yang ketakutan dan kelelahan, kawan-kawannya jadi heran. "Hai Gembul, kenapa kamu terlihat ketakutan” Tanya teman-temannya.

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya cemas saja. Lihatlah di tengah padang rumput itu. Aku tidak tahu makhluk apa itu, tetapi makhluk itu sangat sombong. Makhluk itu hendak menelan aku." Kata Gembul.

Ibunya yang baru tiba di situ menjelaskan. " Makhluk itu anak sapi. Dan anak sapi itu tidak jahat. Mereka hanya memakan rumput. Dan memang biasa dilepaskan di padang rumput ini setiap pagi." jelas ibu Gembul

 "Tidak jahat? Kenapa ibu bilang seperti itu? Gembul hampir-hampir ditelannya tadi," kata Gembul. "Ah, tidak mungkin. sapi tidak makan katak atau ikan tetapi hanya rumput." Tegas ibunya lagi.
"Saya tidak percaya sama ibu. Tadi, Gembul dikejar dan hampir ditendang oleh sapi itu." Protes Gembul.  
"Wahai Teman-teman, aku sebenarnya bisa melawannya dengan mengembungkan diriku," Kata Gembul dengan sombong.
" Lawan saja Mbul! Kamu tentu menang," teriak anak-anak kodok beramai-ramai.

"Sudahlah Gembul. Kamu tidak mungkin mampu menandingi sapi itu. Perbuatan kamu berbahaya. Hentikan!" kata Ibu Gembul berulang kali, tetapi Gembul tidak mempedulikan nasehat Ibunya. Gembul terus mengembungkan badannya, karena dorongan dari teman-temannya. Sebenarnya, mereka sengaja hendak memberi pelajaran pada Gembul yang sombong itu.

"Sedikit lagi Gembul. Teruskan!" Begitulah yang diteriakkan oleh kawan-kawan Gembul. Setelah perut Gembul menggembung dengan sangat besar, tiba-tiba Gembul merasa lemas. Perutnya sangat sangat sakit dan perlahan-lahan dikempiskannya. Melihat keadaan anaknya yang lemas, Ibu Gembul pun menolong.

Syukurlah Gembul tidak apa-apa. Dia sembuh seperti sedia kala tetapi sikapnya telah banyak berubah. Dia malu dan kesal dengan sikapnya yang sombong.

Author

Dituliskan oleh Oma

Sebuah asa yang kubuat untuk anak-anakku dengan harap semoga bisa mendampingi masa kecil kamu dan semoga bisa menjadi bekal dalam perjalananmu menuju dewasa

0 komentar: